02 March 2015

Konser Musik Bergizi Di Balikpapan

CATATAN DARI JAVA JAZZ 2015 PRE EVENT DI BALIKPAPAN

Peak Performance Java Jazz 2015Pre Event Balikpapan
Malam yang sangat berkesan, ketika panggung jazz berskala internasional hadir dan memenuhi kehausan pecinta jazz di Balikpapan akan ajang apresiasi musik jazz.

27 Pebruari 2015, sederet musisi jazz perform di panggung Java Jazz 2015 Pre Event di Grand Mahakam Ballroom Swiss-Belhotel Balikpapan. Mereka adalah Trie Utami, Nita Aartsen, Donny Suhendra, Indro Hardjodikoro, M. Iqbal, Yeppy Romero serta dua musisi dari Italia (Danielle Cappucci dan Marcello Allulli) dan Israel Varela dari Mexico. Itulah kenapa konser jazz ini menjadi berskala internasional. Ya, karena ada tiga musisi internasional itu tadi.

Lebih dari sebulan sebelumnya, Bang Jay (Ahmad Jailani) sang ketua Balikpapan Jazz Lovers (BJL) menemui saya dan mengabarkan berita gembira, dimana Balikpapan melalui BJL mendapatkan kepercayaan untuk menggelar Pre Event Java Jazz 2015. Sebagai pecinta jazz dan host program C Radio Jazz Corner tentu saja saya menyambut dan mendukung dengan sepenuh hati.

Saya sempat tanya kapada Bang Jay, kenapa Balikpapan dipercaya oleh Java Festival Production untuk menyelenggarakan event ini. Ah, mungkin karena aktifitas jazz di Balikpapan cukup intens. Seperti dikirimnya musisi jazz Balikpapan untuk tampil di panggung Java Jazz beberapa tahun yang lalu, juga di beberapa ajang jazz lainnya.

Ya okelah... Memang sebagai warga Balikpapan sudah seharusnya merasa bangga, karena Balikpapan terpilih menjadi salah satu kota penyelenggara Pre Event Java Jazz 2015 selain lima kota lainnya seperti : Medan, Bandung, Malang, Jogjakarta dan Semarang. Dan Balikpapan adalah kota pertama di Kalimantan yang mendapat kepercayaan untuk itu. Very nice...

Press Confrence
Dalam sesi konfrensi pers pagi hari di Barito Lounge Swiss-Belhotel menjelang konser malam harinya, Nita Aartsen sempat menjelaskan formasi yang bakal perform. Di antaranya ada Donny Suhendra, Indro Hardjodikoro dan M Iqbal. Formasi kedua ada Israel Varela, Nita Aartsen dan Danielle Capucci serta disusul oleh Marcello Allulli. Formasi selanjutnya ada Donny Suhendra dan Yeppy Romero serta Donny Suhendra, Indro Hardjodikoro, Nita Aartsen, M. Iqbal dan vokalis Trie Utami.

Malamnya, Mahakam Grand Ballroom Swiss-Belhotel Balikpapan dihangatkan oleh RSKD Band sebagai Band Pembuka. RSKD Band sendiri adalah band yang cukup unik di Balikpapan. 
RSKD Band
Keunikan pertama, RSKD Band yang merupakan inisial dari Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo memang digawangi oleh para dokter senior dan tenaga medis dari rumah sakit ini.

Keunikan kedua, RSKD Band bisa dikatakan sebagai mini big band, dimana dalam formasinya dilengkapi juga dengan brass section dan string section.

Sebagai band pembuka, RSKD Band memainkan empat nomor jazz yang sudah sangat familiar bagi pecinta musik dan jazz lover yang hadir malam itu.

Donny Suhendra & Indro Hardjodikoro
M. Iqbal














Setelah itu, Donny Suhendra dan Indro Hardjodikoro dan M. Iqbal langsung menggebrak dengan komposisi dari Chick Corea dan Jon Coltrane. Komposisi jazz standard yang langsung membangun nuansa jazz. Bagi pecinta musik yang mengalami era remaja tahun 80-90an, siapa yang tak kenal dengan Donny Suhendra? Gitaris yang membawa warna tersendiri dalam Krakatau juga Adegan.
Juga Indro Hardjodikoro yang awal karirnya bersama Halmahera selalu dekat dengan Tohpati. Lalu banyak project Indro berkolaborasi dengan banyak musisi kenamaan, bahkan musisi internasional seperti Kenny Garret, Michael Colina, Dave Koz, Michael Lington dan lain- lain.


M. Iqbal, drummer putra asli Samarinda yang mengatur beat dengan pukulan yang dinamis dan powerful mengiringi petikan gitar Donny Suhendra yang penuh improvisasi yang membikin terbelalak serta cabikan bass Indro Hradjodikoro yang dimainkan dengan kalem tapi berenergi dan penuh ekspresi.
Yeppy Romero & Donny Suhendra
Sementara M. Iqbal dan Indro Hardjodikoro turun, tampil kemudian Yeppy Romereo. Bermain bersama Donny Suhendra, Yeppy Romero memainkan nomor-nomor dinamis Flamenco yang menjadi karakternya dalam bermain gitar.

Komposisi seperti Spain dan Mediteranian Sundance dibawakannya berdua secara atraktif dengan diselingi inprovisasi dan battle di dalamnya. Serius, mereka seperti dewa.

VAC (Varella, Aartsen, Capucci)

Tampil berikutnya, ada VAC (Varella, Aartsen, Capucci). Indeed, mereka adalah Israel Varella yang bermain drum, lalu Nita Aartsen yang memainkan keyboard dan Danielle Capucci yang mengusung cello sebagai alat musik yang dimainkannya. 

String cello yang dibetot dan sesekali digesek serta dipadu dengan denting suara piano dan drum menciptakan harmoni yang apik sekaligus epic dalam komposisi seperti Quatro kemudia komposisi milik Nita Aartsen, milik Israel Varella dan milik Danielle Capucci.
VAC Featuring Marcello Allulli
Menyusul kemudian Marcello Allulli denga tiupan alto sax yang menambah harmonis bunyi-bunyian yang dibuat VAC. Allulli sendiri adalah musisi lulusan Berklee College of Music dan merupakan pemain saxophone yang disegani di Italia.

Sementara Danielle Cappucci, bassist yang juga berasal dari Italia mulai belajar bass mulai usia 16 tahun. Pengalamannya bermusik cukup panjang. Pernah bermain dengan Eddy Gomez, Paola Della Porta, Vashion Johnson dan banyak musisi dunia lainnya.

Israel Varella
Sedangkan Israel Varella, drummer dari Mexico yang saat Press Confrence sempat mengatakan bahwa postur dan tampangnya lebih mirip Indonesia ini memiliki karakter langka antara warna Flamenco, Mexico, klasik dan Arab. Varella telah banyak tampil dengan musisi-musisi jazz dunia dari berbagai genre seperti Pat Metheny, Charlie Haden, Bob Sheppard, Andrea Bocelli dan banyak nama lainnya.

Beda lagi dengan Nita Aartsen. Pianis yang mulai belajar piano sejak berusia lima tahun dan menyelesaikan studinya di Moscow Conservatory jurusan Jazz Kontemporer ini pernah lama bermain sebagai musisi istana. Karenanya dia pernah bermain di hadapan Presiden Amerika Bill Clinton dan Pangeran Bernard.


Nah,... balik lagi ke Java Jazz 2015 Pre Event di Balikpapan, di tengah VAC dan Marcello Allulli bermain, Donny Suhendra kembali on stage. Seteleh beberapa komposisi dibawakan, tak lama kemudian Trie Utami muncul ber-scat singing dalam komposisi One Samba dengan formasi Donny, Nita, M. Iqbal dan Capucci. 

Trie Utami yang enerjik dan komunikatif dengan penonton kemudian berdialog dengan Donny Suhendra, karib lamanya di Krakatau. Jujur aja, ada keharuan di situ. Saat mengenang sebuah karya yang tercipta dari tangan Krakatau tahun 1993. Maka mengalunlah Sekitar Kita dalam formasi Capucci digantikan Indro Hardjodikoro. Menyusul kemudian beberapa komposisi termasuk Kota Baru, lagu khas Kalimantan Selatan.
Menutup rangkaian performance, semua musisi naik ke stage dan ber-jam session dan melakukan sesi solo dengan sangat luar biasa.

Yes... ini kali pertama pulau Kalimantan dijadikan sebagai tampat Pre Event Java Jazz. Dan Balikpapan menjadi kota pertama yang ditunjuk untuk menggelarnya. Bangga, tentu saja. Bagaimanapun hal ini menyiratkan Balikpapan menjadi barometer jazz di Kalimantan.

Tetapi, sebagaimana yang dikatakan Trie Utami dalam wawancara eksklusive dengan C Radio 96,2 FM Balikpapan mengatakan, bahwa tidak seharusnya jazz itu menjadi eksklusive, karena jazz pada dasarnya lahir dari ekspresi teriakan marjinal. Karenanya, sekat yang dibangun masyarakat tentang jazz yang begitu eksklusive harus diretas. So, kita tunggu kiprah para apresiator dan musisi jazz untuk menggelar event jazz yang membumi.

Salam Jaz...!!!

** Java Jazz 2015 Pre Event terselenggara atas kerjasama PT Java Festival Production dan     Balikpapan Jazz Lovers.
** Didukung oleh Swiss-Belhotel Balikpapan, Citilink, Pertamina Fastron, Fotografer.Net
** Organized by Tobs Management, Tekabe
** Tribun Kaltim sebagai Print Media Partner
** C Radio 96,2 FM sebagai Radio Media Partner

No comments:

Post a Comment