01 January 2013

Kembang Buatmu



Tahun baru kali ini aku di tanah orang. Tak ada yang istimewa sebenarnya, seperti banyak tahun yang aku lalui. Kecuali saat aku kecil, saat justru aku tak tahu bahwa kembang, lagu dan puisi menjadi ungkapan cinta.

Sebenarnya sore hari 31 Desember aku bisa saja duduk di cafe tepi Pantai Melawai, sambil menikmati ombak Teluk Balikpapan yang tenang. Atau menelusuri jalan minyak yang lengang diapit hutan Kalimantan yang diam dan jajaran kilang minyak yang berderet angkuh. 

Nyatanya tidak, aku bahkan membatalkan rencanaku untuk hang out bersama teman-teman kantor, memandangi warna warni kembang api, atau menyesap beberapa teguk bir diiringi dentuman musik yang membuat trance di sudut club.

Aku hanya sedang kangen kamu. Ya, kamu yang saat ini terbaring di sisiku bersama dengan begitu banyak jejak kebersamaan. Tidurlah, agar mimpi bisa tersimpan dalam kemasan yang bisa kita bawa kemanapun, seperti kita membawa nafas kita. Suatu saat nanti, kemasan mimpi itu akan kita buka untuk melunasi perjalanan meraihnya.

Tidurlah, agar dalam mimpi kamu bisa mendengarku bernyanyi. Tapi jangan anggap bahwa nyanyianku adalah mimpi. Aku hanya sedang lupa caranya menyanyikan lagi cinta. Tapi percayalah, senandung itu masih terdengar jelas jika kamu bisa menyusup ke dalam ruang hatiku.

Esok, ketika aku baru bisa terlelap dan kamu sudah terjaga, pergilah ke toko bunga di seberang jalan. Kau ambillah pesanan bungaku untukmu, ada puisiku di situ.

Kumohon, ambillah sendiri, karena aku malu jika harus menyerahkannya sendiri untukmu.

Selamat Tahun Baru......